Kegiatan di Kelas dibahas dengan Teori Skinner
Kegiatan yang dilakukan dikelas hari
ini adalah hal menarik, karena setiap orang diberikan 3 stimulus untuk menghasilkan
berbagai macam produk tergantung apa yang diinginkan masing-masing mahasiswa.
Dosen hanya memberikan 3 stimulus, yaitu : Kertas HVS dan 2 jenis sertifikat.
Kemudian diminta untuk hanya membawa alat tulis dan buku pegangan mata kuliah
Psikologi Belajar. Sebelum kegiatan berlangsung, dosen mengatakan bahwa setiap
mahasiswa silahkan bekerja dengan
stimulus yang sudah diberikan dan usahakan se-kreatif mungkin, dan hanya
diberikan waktu 30 menit.
Kegiatan dimulai dengan berbagai
macam kebingungan di kepala saya, kalau boleh jujur saya adalah individu yang
kurang kreatif, saya cenderung monoton. Selama 15 menit pertama pengerjaan saya
tidak mengerjakan apapun. Menurut Skinner belajar adalah perilaku, dan perubahan
perilaku secara fungsional berkaitan dengan perubahan dalam lingkungan.
Kegiatan yang dilakukan dikelas hari ini adalah sebuah proses belajar dimana
seluruh mahasiswa ditempatkaan pada pengkondisian. Pengkondisian yang dimaksud
adalah ketika semua hanya diberi 3 stimulus, alat tulis dan buku pegangan mata
kuliah. Fungsi dari diberikannya stimulus adalah untuk memicu pemikiran agar
bisa menghasilkan sesuatu dari stimulus tersebut.Dimana stimulus tersebut
disertai dengan penguatan dari dosen yaitu perkataan “bekerjalah se-kreatif
mungkin” dan juga “nantinya akan dipilih 3 orang dengan produk terbaik”.
Penguatan yang diberikan dosen
merupakan bentuk penguatan positif dikarenakan penguatan tersebut tidak
mengurangi apapun atas diri saya. Dengan adanya stimulus dan mengingat
penguatan dari dosen akhirnya saya memulai untuk mengerjakan. Namun harus saya
akui bahwa dengan adanya stimulus dan penguatan tersebut saya merasakan efek
samping emosional yaitu saya merasa cemas pada 15 menit pertama karena saya
belum mengerjakan apapun sementara teman-teman disekitar saya sudah hampir
mengerjakan setengahnya. Tidak hanya itu, kecemasan juga melanda saya ketika
saya melihat teman-teman saya begitu kreatif dalam mengerjakan tugas, sementara
yang saya kerjakan menurut saya hanya hal biasa yang pasti terfikir di kepala
semua orang ketika dihadapkan pada situasi yang sama.
Namun, kedua kecemasan tersebut dapat saya atasi dengan adanya stimulus yang saya buat sendiri di kepala saya
atau pada teori skinner disebut Stimulus
Diskriminatif, Stimulus yang saya buat sendiri tersebut adalah bahwa saya
harus percaya diri dan harus berfikir keras bagaimana produk yang saya hasilkan
dapat se-kreatif mungkin hingga saya bisa mendapat nilai bagus untuk pertemuan
hari ini. Hingga akhirnya saya dapat menghasilkan produk dengan stimulus yang
ada ,yaitu sebuah sertifikat pada kertas HVS yang dibuat berdasarkan gabungan dari
2 sertifikat yang berbeda design, namun sertifikat ini memiliki kelebihan yaitu
sudah memiliki gantungan langsung, sehingga begitu sertifikat diterima bisa
langsung digantung tanpa perlu repot di-bingkai lalu digantung.
Setelah
kegiatan tersebut dosen meminta untuk menjelaskan kegiatan tadi berdasarkan
teori Skinner dan mendapat penilaian juga, pada kesempatan itu saya menjelaskan
apa yang terjadi dengan teori Skinner secara cukup mendalam, sesuai dengan apa
yang saya baca dan saya tangkap. Saya berusaha memberikan penjelasan mendalam
karena mendapat stimulus eksternal bahwa itu akan mendapat penilaian dan
stimulus diskriminatif yaitu keinginan mendapat nilai bagus dengan cara memberikan
yang terbaik pada kesempatan ini karena pada kesempatan sebelumnya
(kreatifitas) saya kurang maksimal.
Akhir dari pertemuan ditentukan 3
orang terbaik dari masing-masing kelompok, dan saya tidak menjadi salah
satunya. Awalnya saya cukup yakin untuk menjadi yang terbaik karena dalam
pembahasan dengan teori Skinner saya rasa punya saya sudah cukup mendalam, tapi
karena kreatifitas saya yang minim akhirnya saya kalah. Ada perasaan sedikit
kecewa memang, tapi saya ingat bahwa ini adalah proses belajar yang dimana
kegagalan pun pasti menjadi suatu pembelajaran, dengan kegagalan ini saya akan
mulai mencari kegiatan yang bisa meningkatkan kreatifitas saya ke depannya.